Menuju Entah

Ada pertemuan yang tidak pernah benar-benar direncanakan-
hanya hadir, perlahan, tanpa suara,
seperti angin yang menggeser halaman buku yang belum selesai kutulis.

Aku tidak tahu ini akan membawaku ke mana.
Yang kutahu, ada degup yang saling menabrak,
tatapan yang pura-pura biasa,
dan momen kecil yang tiba-tiba terasa terlalu berarti.

Kami berjalan tanpa peta, mengikuti alur yang entah milik siapa.
Tidak terlalu dekat, tidak sepenuhnya jauh.
Hanya... bergerak pada ritme yang sama.

Ini bukan kisah yang sudah pasti.
Ini hanyalah cerita yang sedang belajar tumbuh-
perlahan, samar, dan mungkin saja menuju sesuatu.

Untuk saat ini,
aku hanya mengikuti ke mana takdir mengalir.

Menuju entah.