Siena Zahra tidak pernah menyangka keputusan impulsif untuk menemani sahabatnya--Raline, melakukan kopdar Tinder dengan identitas palsu akan berubah menjadi mimpi buruk yang merembet sampai ke kantor.
Waktu itu, demi keamanan karena itu pengalaman pertama Raline dalam dunia dating apps, mereka sepakat memakai nama dan pekerjaan palsu. Pertemuan berlangsung canggung-apalagi karena Dipta, cowok Tinder itu, ikut membawa temannya, pria dengan tatapan dingin dan observan bernama Naresta Dirgantara. Siena tahu pria itu mencurigainya, tapi dia berpura-pura santai. Mereka pulang dan menganggap semua itu hanya pengalaman lucu yang tidak perlu diingat lagi.
Dua minggu kemudian, hidup Siena jungkir balik.
Perusahaan mengumumkan atasan baru di divisi Siena. Masuklah pria yang sama. Pria dari kopdar itu. Naresta Dirgantara.
Dan tatapan lelaki itu tepat seperti dugaan Siena--dingin, menilai, sinis, seolah berkata "Aku tahu kamu penipu."
Sejak hari pertama, Siena menjadi target perhatian Naresta dan bukan yang menyenangkan. Setiap laporan, rapat, hingga keputusan kecil pun selalu dipertanyakan. Seakan Naresta sengaja menjadikan masa lalu singkat itu sebagai alasan untuk meruntuhkan profesionalitas Siena.
Ini tentang seorang Arlika yang percaya bahwa cinta itu tentang dua hati yang saling mengerti dan keinginan untuk bersama. Sederhana.
Ini tentang Agnetha yang menyadari bahwa cinta bukan hanya tentang hati dan romansa. Tidak pernah sederhana.
Jalan keduanya bertemu di satu titik bernama Sabda.
Lelaki itu mengajarkan seorang Arlika, bahwa cinta tidak pernah sederhana.
Lelaki itu juga membuat Agnetha mengerti, cinta tidak seharusnya rumit, sederhana saja. Terima atau tinggalkan, itu saja.