Story cover for Titik Balik Maya by naskahabadi
Titik Balik Maya
  • WpView
    Reads 8
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 8
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published about 9 hours ago
3 new parts
Jenuh dengan rutinitas, Maya, seorang graphic designer, mengambil keputusan nekat: resign tanpa rencana cadangan. Ketika tabungannya menipis, ia tergiur lowongan WFH sebagai admin input data dengan gaji fantastis.

Awalnya ragu, Maya akhirnya terjebak dalam skema penipuan yang mengharuskannya melakukan top up saldo berulang kali. Demi menarik saldo total yang menjanjikan, ia nekat menjual seluruh harta bendanya. Namun, setiap kali ia mencoba menarik dana, selalu muncul alasan baru-mulai dari pajak jaminan, biaya penalti, hingga limit pencairan.

Hingga ia benar-benar jatuh miskin, barulah ia tersadar telah menjadi korban scam. Didera rasa malu dan penyesalan mendalam, Maya memilih menyimpan penderitaannya sendiri dan satu-satunya tempat ia berserah adalah kepada Allah.

Melalui perjuangan yang panjang, bantuan seorang teman, dan janji untuk kembali menjadi manusia yang lebih baik, doa Maya terjawab. Sebuah panggilan kerja yang tak terduga menjadi titik balik hidupnya, mengembalikan keyakinan dan menguatkan imannya bahwa kesulitan adalah cara-Nya menunjukkan jalan pulang.
All Rights Reserved
Sign up to add Titik Balik Maya to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
ISTRI MAGANG [ONGOING] by came_sa
34 parts Ongoing
Di usia 30 tahun, Khalif merasa waktunya telah sampai. Hidupnya sudah cukup stabil-pekerjaan tetap, rumah kecil yang nyaman, dan tabungan untuk masa depan. Tapi ada satu hal yang belum ia miliki: teman hidup. Bukan karena ia belum ingin, tapi karena ia belum menemukan perempuan yang membuatnya merasa yakin. Bukan hanya cantik atau cerdas, tapi seseorang yang siap bertumbuh bersama dalam pernikahan. Seseorang yang tidak hanya ingin "menikah", tapi juga memahami bahwa rumah tangga adalah proses panjang yang akan penuh jatuh bangun. Lalu datanglah nama Alya. Gadis 23 tahun, adik dari rekan kerjanya. Khalif nyaris menolak ketika pertama kali ditawari. Terlalu muda, pikirnya. Terlalu polos. Tapi saat proses ta'aruf, Alya berkata jujur, "Saya belum siap jadi istri. Tapi saya ingin belajar." Dan di titik itulah Khalif tersentuh. Bukan oleh keberanian Alya, tapi oleh kejujurannya. Pernikahan mereka terjadi tanpa drama, tanpa janji cinta yang berlebihan. Hanya niat yang baik, restu orang tua, dan doa yang tak putus. Tapi Khalif segera menyadari: menikahi perempuan yang belum tahu cara mengupas bawang ternyata lebih menantang dari semua negosiasi proyek yang pernah ia hadapi. Alya bukan istri sempurna. Bahkan, ia menyebut dirinya sendiri "istri magang" karena semua hal ia pelajari dari nol-memasak, membersihkan rumah, mengatur waktu, mengelola emosi, bahkan cara bicara yang lembut. Namun, justru dari ketidaksiapan itu, Khalif belajar arti menjadi suami. Menjadi pemimpin yang sabar, pembimbing yang tidak menggurui, dan teman yang setia menemani proses, bukan menuntut hasil instan. Dan dalam setiap kekacauan kecil-dari telur gosong sampai baju hasil setrika yang bolong-Khalif menemukan bahwa cinta bukan sesuatu yang datang tiba-tiba, tapi sesuatu yang perlahan tumbuh dari ketulusan, ketidaksempurnaan, dan keberanian untuk mencoba lagi. ________________ GENRE: Romance-Islami, Comedy, Slice of Life
You may also like
Slide 1 of 10
My Boyfriend Material | HARQEEL cover
Atharrazka 4: Abyzar cover
GUS AZZAM (TERBIT) cover
ATHARRAZKA cover
Jalur Langit Hani cover
ᴜɴᴄᴏᴍғᴏʀᴛᴀʙʟᴇ || ᴛᴇʀᴜ × ʀᴇᴀᴅᴇʀ cover
ISTRI MAGANG [ONGOING] cover
Menjadi Yang Kedua cover
Gus Arrogant!! (TAMAT) cover
(Bukan) Suami Idaman cover

My Boyfriend Material | HARQEEL

40 parts Ongoing

Berawal dari kesepakatan konyol, Harry dan Aqeela menjalin hubungan simbiosis mutualisme demi kepentingan masing-masing, mereka bahkan dinobatkan sebagai couple goals yang membuat siapapun merasa iri dengan keserasian mereka berdua. Cinta akhirnya tumbuh karena nyaman dan terbiasa, apakah keduanya akan saling mengungkapkan atau denial?