Adelard Brata Fernandez.
Tampan, atletis, dingin, dan penuh aura berbahaya.
Ketua geng motor Elang-geng paling disegani dan ditakuti di Jakarta-sekaligus siswa paling fenomenal di SMA Olympus.
Semua orang mengenalnya sebagai badboy paling mematikan, namun diam-diam ia menyimpan luka dan rahasia yang tak pernah berani ia buka pada siapa pun.
Di sisinya, ada sahabat-sahabat yang sama unik dan karismatik:
Xavier Jendral Alfarizi - cool, strategis, dijuluki "Jendral".
Gerard Putra Dewa - tenang, elegan, dan misterius.
Aksara Galaksa Vaughan - tengil, pintar, dan tak pernah kehabisan kata-kata.
Utara Sebastian Alveric - manis, ramah, penyejuk geng.
Kevano Alderick Samudra - dingin, pendiam, hampir setara dengan Adelard dalam aura intimidating.
Mereka bukan sekadar geng motor; mereka adalah keluarga, pasukan, sekaligus legenda di sekolah elit itu.
Sampai suatu hari...
Datang seorang gadis pindahan dari Bandung.
Kanaya Tabitha Bidadari.
Cantik, putih, berwajah lembut, senyuman manis yang membuat ruangan terasa lebih hangat, dan rambut panjang yang jatuh sempurna.
Ia terlihat rapuh, tetapi ada keteguhan dalam matanya-sesuatu yang menarik perhatian Adelard sejak detik pertama.
Kanaya yang punya sahabat-sahabat cantik-Cahya, Jasmine, Jessica, Amelia, dan Rembulan-tak pernah menyangka hidup SMA-nya akan berubah ketika langkahnya bersinggungan dengan sang most wanted Olympus.
Pertemuan itu mengubah segalanya.
Satu sisi adalah dunia penuh aksi, rivalitas, dan bahaya.
Sisi lain adalah hati yang perlahan mulai hidup kembali.
Di tengah gemerlap Jakarta dan markas megah geng Elang, mereka dipaksa menghadapi takdir, konflik, dan perasaan yang tak pernah mereka duga.
Ini adalah kisah tentang romansa, persahabatan, keberanian... dan laki-laki yang akhirnya menemukan seseorang yang bisa menjinakkan sayap elangnya.
🏅 #3 - bad ( 07-12-2025)
🏅#30- baper (08-12-2025)
Mikhail namanya, karena masalah kesehatan dan alasan lainnya dia di bawa ke China oleh kakek dan nenek dari pihak ibu untuk berobat di sana meninggalkan negara kelahirannya. Sampai saat usianya 10 tahun, dia kembali ke Rusia dan bertemu keluarganya.
Mikhail itu hanyalah bocah polos yang percaya satu hal. Jika setiap orang, bahkan yang paling menakutkan sekalipun, pasti kesepian jika tidak punya teman.
"Mama... Mikhail di sini."