Story cover for Verbal vs Visual by tamagokill
Verbal vs Visual
  • WpView
    Reads 169
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 14
  • WpView
    Reads 169
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 14
Ongoing, First published Nov 23
6 new parts
Ravendra - food vlogger kaya raya tapi gampang capek - cuma mau istirahat setelah staycation tiga hari di Bali. Tapi baru juga rebahan, kamar sebelah berisiknya amit-amit. Teriak-teriak, banting meja, emosian kayak orang abis kalah perang dunia.

Dan benar saja.
Itu memang suara perang dunia kecil, tapi di dalam game.

Pelakunya: Zayendra, atau Zayyen, mahasiswa beasiswa dengan bakat desain, kecerdasan visual absurd... dan temperamen sekelas bos mafia tiap sedang live streaming.

Raven mengetuk pintu dengan sopan.
Lalu kesal.
Lalu gedor.

Dan begitu pintu terbuka-
dia langsung disambit makian tiga paragraf non-stop, disemprot muka, dan dicium mendadak. Tanpa aba-aba. Tanpa izin. Tanpa konteks.

"Buat ganti rugi, karena lu bikin gue kalah challenge!"

Masalahnya?
Itu ciuman pertama Raven.
Dan menurut sumpah masa kecilnya, orang yang mengambil ciuman pertamanya... harus jadi pasangannya.

Penghuni kos yang lain cuma tepuk bahu dengan penuh belas kasihan, "Selamat datang di neraka bernama Zayyen."

Sejak hari itu, hidup Raven berubah menjadi sitcom absurd di mana:
• tetangga sebelahnya adalah gamer barbar tapi cakepnya nggak ngotak,
• semua penghuni kos sudah pernah dicium "buat ganti rugi",
• dan Raven tidak tahu apakah dia ingin balas dendam... atau balas ciuman.

Di antara ribut-ribut pintu, pesenan makanan malam hari, live streaming penuh drama, dan rahasia keluarga Zayyen yang makin jelas tidak biasa-perasaan Raven pun ikut berisik.

Karena satu hal:
ternyata sulit banget benci orang yang selalu nyebelin, tapi bikin jantung deg-deg-an tiap lewat.
All Rights Reserved
Sign up to add Verbal vs Visual to your library and receive updates
or
#37ceritacinta
Content Guidelines
You may also like
I'm Not Just a Figuran by izza21_b
36 parts Ongoing
Citra Angraini adalah seorang gadis remaja yang akhirnya meregang nyawa di usia muda. Sedari kecil Citra sudah harus bolak-balik ke rumah sakit karena penyakit yang dideritanya semenjak lahir, Citra sangat suka membaca, terutama novel. Namun siapa yang menyangka Citra yang gemar membaca novel berakhir menjadi salah satu tokoh figuran bernama Sherlyn pada sebuah novel yang terakhir kali dia baca sebelum kematiannya di dunia nyata. Mengetahui tokoh Sherlyn yang akhirnya meninggal pada pertengahan novel berhasil membuat Citra sangat terpukul hingga dia membulatkan tekadnya untuk mengubah nasib Sherlyn melalui perubahan-perubahan kecil yang akan Citra lakukan. ---><--- "Pada novel Sherlyn menolak pertunangan ini, apa yang akan terjadi jika aku melakukan yang sebaliknya?" "Aku harus melakukan perubahan agar nasib Sherlyn juga berubah." "Yang benar saja, di dunia sana Aku baru saja mati, aku tidak mau mengikuti alur cerita ini dan akhirnya aku akan mati pada pertengahan novel." "Siapa yang perduli dengan novel ini, Aku sudah pernah mati sekali dan aku lebih menyayangi hidupku dari apapun." "Sesekali menjadi egois tidaklah terlalu buruk bukan. Maaf Davin aku akan memanfaatkanmu sekali ini aja." . . "Sherlyn ikut gimana baiknya aja." Setelah terdiam selama beberapa saat Sherlyn akhirnya menyetujui usulan pertunangan tersebut. Bagaimana kelanjutan kehidupan Citra di dunia novel? Bagi yang penasaran mampir aja oke . . Rank #🥇 fiance #🥇 fyp #🥇 mostwanted #🥇 teen #🥇 bucin #🥇 geng #🥇 iceboy #🥇 isekai #🥇 figuran #🥇 tenfiction #🥇 sekolah #🥇 fiksipenggemar #🥇 antagonis #🥇 tunangan #🥈 cuek #🥉 sahabat #🥉 baper #4 fiksiremaja #5 protagonis #9 fantasi #9 fiksi #10 romance Start: 10/8/25 End:-
You may also like
Slide 1 of 10
Kita Bersama, Karena Dia Tidak Di Sini cover
Bandung Before Dawn (Mpreg) cover
DAGAS [Mpreg] cover
MISTERI LADANG CABAI (21+) cover
first love (taehyung) cover
MAS PANDU [BL] cover
Back to Begin Again cover
I'm Not Just a Figuran cover
HATI SADEWA  cover
Suddenly Became Mama cover

Kita Bersama, Karena Dia Tidak Di Sini

22 parts Ongoing

Dari semua hal yang pernah Riki bayangkan tentang masa depan, menikahi seorang pria jelas bukan salah satunya. Namun pagi ini, ia berdiri di depan cermin, mengenakan jas pengantin, dengan tangan yang dingin dan detak jantung yang tak karuan. Di luar sana, bunga-bunga telah disusun, musik pernikahan siap diputar, dan semua orang menunggu ia mengucapkan janji. Riki tertawa pahit. Bukan karena hari ini lucu, tapi karena kenyataan ini terlalu aneh untuk bisa ia tangisi. Ia tidak gay. Tidak pernah. Dan tidak akan. Tapi di sinilah ia, dalam pilihan yang tak pernah ia minta, hanya karena satu nama: Bella. Ia mencintainya. Dengan tolol. Dengan tulus. Dan perempuan itu... dengan mata bening dan suara lirih, menyodorkan keputusan paling gila dalam hidupnya. "Bantu aku... Nikahi dia. Gantikan aku, Riki." Begitu katanya. Sesederhana itu. Seolah menikah bukan perkara hidup-mati. Seolah hati Riki bukan sesuatu yang bisa pecah. Dan lebih gilanya lagi, Riki mengangguk. Kini, Riki mulai bertanya-tanya... Bagaimana jika kebahagiaannya memang tidak ada dalam rencana yang ia buat sendiri?