Seraphine hanya ingin hidup biasa-kuliah, baca novel, dan melupakan dunia yang sering membuatnya merasa tidak cukup.
Hingga suatu malam, air matanya jatuh saat membaca kisah seorang tokoh yang tidak pantas dilupakan: Reinhardt Vesper, putra mahkota yang dibuang karena sakit, dikhianati oleh keluarga dan tunangannya... lalu mati sendirian tanpa pernah merasakan dicintai.
Saat matanya terpejam, Seraphine terbangun di dalam dunia novel itu
Dengan kekuatan sihir penyembuh yang tiba-tiba mengalir dalam dirinya, ia hanya punya satu tujuan: menyelamatkannya.
Namun Seraphine tidak pernah menduga satu hal-
bahwa pria yang seharusnya mati itu tidak sekadar ingin sembuh...
ia ingin Seraphine.
Semakin Seraphine menyembuhkan tubuhnya, semakin Reinhardt menunjukkan sisi gelap yang tersembunyi: dingin kepada dunia, namun terlalu hangat terhadap Seraphine, hancur oleh masa lalu, namun siap menghancurkan siapa pun yang mencoba memisahkannya dari satu-satunya orang yang merawatnya.
Seraphine datang untuk menyelamatkan hidupnya.
Tapi Reinhardt ingin menjadikannya alasannya untuk hidup.
Dan ketika waktunya tiba untuk kembali ke dunia nyata...
pintu itu tertutup.
"Aku bisa membiarkan dunia ini menangisi kepergianku.
Tapi aku tidak akan membiarkanmu pergi dariku - bahkan jika harus kulawan takdir sekalipun."
Di antara penyembuhan, kekuasaan, dan cinta yang terlalu kuat untuk dibiarkan pergi, Seraphine harus memilih: pulang ke dunia asalnya... atau tinggal bersama pria yang mencintainya sampai tak sanggup melepaskan.....
Di tengah kekacauan yang terjadi seorang Guide kelas B+ bernama Akira yang sudah bersusah payah menyembunyikan dirinya harus bertemu dengan Sphelar kelas SSS+ yang bernama Ezrael.
"Akiraa~ dimanakah kamu? My guide~" ucap seseorang dengan surai putih juga mata berwarna bossanovanya yang menerangi gelapnya ruangan.
Mendengar suara dari pria bersurai putih itu yang menciptakan sebuah tekanan yang begitu hebat bahkan bisa membuat seseorang muntah muntah, seorang wanita yang sedang bersembunyi di bawah kasur mau tidak mau meneteskan air mata karena tekanan yang diberikan pria itu, namun air mata yang dikeluarkan itu tidak mengartikan ia sepenuhnya takut namun juga frustasi karena
"Mengapa bisa jadi seperti ini?!"
Note‼️
karya ini merupakan original pemikiran dan imajinasi dari author. Mohon sampaikan kritik dan saran.
ingat! kritik dan Saran bukan menghujat. Jika tidak suka maka tidak usah baca
Jangan lupa wajib vote ya!!
Enjoyy o(〃^▽^〃)o