Setelah bertahun-tahun menghilang karena sebuah insiden yang mengubah seluruh hidupnya, seorang remaja bernama Xavier Albert Argen akhirnya kembali ke kota tempat ia lahir. Tidak ada satu pun yang benar-benar tahu apa yang terjadi selama ia pergi. Yang orang lihat hanyalah seorang anak yang kembali sebagai sosok yang lebih tenang, lebih dewasa, dan seolah menyimpan sesuatu di balik tatapannya. Kenyataannya, ia tumbuh di wilayah penuh konflik tempat di mana kekerasan adalah hal yang biasa dan kelangsungan hidup bergantung pada kecerdikan. Di sana, ia terpaksa mempelajari hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipahami oleh anak seusianya seperti cara bertarung, membaca situasi berbahaya, menyusun strategi, dan yang paling sulit, adalah menyembunyikan perasaannya sendiri.
Saat akhirnya bisa kembali pulang, Xavier berharap semua itu bisa ia tinggalkan. Ia ingin menjalani hidup baru sebagai pelajar SMA biasa seperti bangun pagi, memakai seragam, menghadiri kelas, dan mencoba terbiasa dengan rutinitas yang dulu terasa asing baginya. Awalnya, semuanya terlihat baik-baik saja. Keluarganya menyambutnya dengan hangat, dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia merasa seolah punya kesempatan untuk menjadi seseorang yang normal.
Namun harapan itu runtuh ketika ia mengetahui bahwa adiknya orang yang paling ia rindukan ternyata menjadi korban perundungan di sekolah. Luka-luka masa lalunya kembali terbuka, dan naluri bertahannya yang terasah selama bertahun-tahun bangkit begitu saja.
Di balik kesehariannya sebagai siswa, bayangan masa lalu terus mengikuti. Ia mencoba menjaga keluarganya dari dunia kelam yang pernah menelannya, sambil bertanya pada dirinya sendiri apakah ia benar-benar pantas menjalani kehidupan normal? Namun semakin ia berusaha mengambil jarak, semakin jelas bahwa masa lalunya tidak akan begitu saja melepaskannya. Tanpa ia sadari, ia kembali terjebak di tengah pusaran konflik baru yang bisa menghancurkan segalanya jika ia sampai lengah.
Wenlang harus menikah dengan seorang pemuda bernama Hua Yong. pernikahan kontrak, hanya pernikahan di atas kertas.
"Ingat! kita menikah hanya untuk bisnis! jadi, jangan pernah menuntut apapun dariku."