Kehidupan Jelita Prameswari adalah definisi kesuksesan metropolitan. Berada dalam puncak karier, sebagai sekretaris pribadi dan kekasihnya sendiri sebagai Bosnya, Gusti Antasena Wiraatmadja. Kehidupannya nyaris sempurna.
Sampai semuanya berubah di satu sore yang sunyi.
Sebuah bunga mawar hitam datang ke mejanya.
Mawar itu hanya membawa satu pesan singkat, menuntun Jelita ke kafe tempat mereka biasa bertemu.
Namun, Antasena tidak datang.
Yang tersisa hanya keganjilan yang merayap, dan tiga bayangan yang mengakhiri segalanya.
Lalita terbangun di sebuah tempat asing, rumah megah yang terisolasi, jauh dari gemerlap kota. Dalam upaya putus asa untuk kembali pada realitasnya, ia malah bertemu dengan penculiknya.
Tatapan mata itu, lebih tajam dan berbahaya. Pria itu memancarkan aura gelap yang tidak pernah dimiliki oleh kekasihnya. Ia adalah sisi bayangan lain dari Antasena.
Gusti Antareja Wiraatmadja.
Saudara kembar Antasena.
Dalang dari penculikannya.
Kini, Jelita terjebak di antara dua wajah, dua jiwa, dan pusaran dendam keluarga Wiraatmadja yang mengancam menenggelamkannya.
Siapa yang harus ia percaya? Antasena, cinta lama yang rapuh, atau Antareja, bayangan yang menuntut kepatuhan?
Dalam kisah ini, setiap sentuhan adalah pengkhianatan, dan setiap pilihan adalah perpisahan yang menyakitkan.
Kania Sekar Melati gadis berusia 20 tahun itu harus putus kuliah, dan bekerja di sebuah rumah mewah milik duda kaya beranak satu yang bernama Bagas Adipati Wiratmodjo. Keputusan itu dilakukan tanpa sepengetahuan keluarganya.
Sampai ketika akhirnya ia mendapati situasi yang mendesaknya. Ia di hadapkan dengan tawaran yang membuatnya tak bisa berpikir banyak.
Akhirnya ia memutuskan hal yang tak pernah ia bayangkan ketika harus menerima tawaran untuk menjual dirinya pada Bagas Adipati Wiratmodjo.