DADDY ( Thomaskong )

Thomas Chungmanirat, 30 tahun, seorang duda kaya yang dingin dan nyaris tak pernah menunjukkan emosi. Sejak istrinya meninggal tujuh belas tahun lalu, ia membesarkan putra semata wayangnya, Patji, sambil menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Hidupnya berjalan lurus, sepi, dan teratur-tanpa pernah ia sadari bahwa hatinya sudah lama membeku.

Patji, putra Thomas yang kini berusia 18 tahun, adalah mahasiswa ceria yang memiliki dua sahabat dekat: Namping dan Kongpob Jirojmontri. Di antara keduanya, Kongpob adalah yang paling menarik perhatian-berkulit putih, bertubuh langsing, bermata bulat bening, dan pemalu dengan senyum peach-pink yang manis.

Suatu hari, tugas kelompok kampus membawa Patji, Namping, dan Kongpob ke rumah Thomas. Pertemuan tanpa rencana itu menjadi titik balik. Thomas yang dingin tiba-tiba merasakan sesuatu yang tak pernah ia izinkan sejak istrinya meninggal-ketertarikan. Sementara Kongpob yang polos justru merasa gugup setiap kali berada di dekat pria dewasa itu.

Seiring seringnya Kongpob datang untuk belajar bersama Patji, dinding-dinding dingin yang mengelilingi Thomas perlahan retak. Tatapan singkat berubah menjadi perhatian. Keheningan berubah menjadi percakapan kecil. Dan perbedaan usia yang jauh memunculkan batas berbahaya yang perlahan ingin mereka lewati.

Namun semuanya tidak mudah.
Patji mulai menyadari bahwa sahabatnya menunjukkan reaksi berbeda setiap kali nama "Daddy Thomas" disebut. Namping mencium aroma bahaya. Dan Thomas harus berjuang melawan moral, masa lalu, serta ketakutan akan kehilangan yang masih menghantuinya.

Di sisi lain, Kongpob yang manis justru menemukan satu hal:
Bahwa kehangatan yang ia cari... justru ia temukan di pria yang selama ini dipercaya semua orang tak punya hati.

Hubungan terlarang itu tumbuh perlahan, manis namun rumit.
Antara dua hati yang berbeda dunia, berbeda usia, namun saling tertarik tanpa bisa dicegah.