Sebuah kisah manis antara detektif jenius yang telat sadar perasaan dan ilmuwan dingin yang diam-diam rapuh. Dimulai dari kecelakaan kulit pisang, kopi yang tak pernah manis, hingga penyelidikan sandwich hilang-hubungan mereka bergerak dari candaan, salah paham, cemburu diam-diam, hingga pengakuan yang berantakan tapi tulus.
Di tengah dinamika yang lucu dan penuh sarkasme, keduanya belajar bahwa cinta tak selalu logis, tapi bisa dipilih dengan keberanian. Setelah luka kecil yang harus diterima dan kejujuran yang akhirnya terucap, Shinichi dan Shiho menemukan langkah baru sebagai pasangan-tanpa drama besar, hanya dengan kedai roti kecil, kopi pahit, dan tangan yang akhirnya saling menggenggam.
Romantis, konyol, dan hangat-kisah ini membuktikan bahwa terkadang, kasus paling sulit bukanlah kejahatan... tapi perasaan sendiri.
Berusaha mengejar kebahagiaan yang terasa fana, dengan jiwa yang dipeluk luka. Kemana lagi dia harus melangkah, bolehkah dia pergi saja?, menyerah?, bolehkah dia pulang sendiri?, walaupun belum dijemput oleh sang pemilik?
Dia terlalu lelah untuk berharap, biarlah dinginnya dunia memeluk tubuh rapuh itu. Rasanya untuk meminta kesempatan lebih, dia terlalu malu.
Maaf pada setiap orang yang dia torehkan luka karena kepergiannya, maaf ...