KUSUMA WIJAYA

Di tanah Jawa tahun 1912, di tengah kekuasaan Hindia Belanda yang menindas, lahirlah seorang gadis bernama Kusumaningtyas - putri dari seorang abdi dalem keraton yang hidup dalam kesederhanaan. Sejak kecil ia menyadari bahwa menjadi perempuan Jawa berarti hidup dalam batas: tak boleh bermimpi terlalu tinggi, apalagi menantang para penjajah.

Namun, Kusumaningtyas berbeda. Ia haus akan ilmu dan kebebasan. Diam-diam, ia belajar membaca dan menulis di perpustakaan pribadi milik Raden Arya Wiranata, sahabat masa kecilnya yang berdarah bangsawan dan mendapat hak istimewa menempuh pendidikan Belanda. Bersama Arya, ia mengenal dunia yang lebih luas dari halaman keraton tempat ia dilahirkan.

Semua berjalan damai hingga kehadiran Tuan Xander van Deventer, seorang insinyur muda keturunan Belanda yang ditugaskan untuk membangun proyek irigasi di daerah mereka. Xander dikenal dingin, angkuh, dan tak mudah didekati. Bagi Kusumaningtyas, lelaki itu adalah lambang kesombongan penjajah yang tak patut dihormati.

Namun takdir memiliki rencana lain. Dalam pertemuan-pertemuan yang tak disengaja, Xander mulai tertarik pada keberanian dan kecerdasan Kusumaningtyas yang berbeda dari gadis Jawa lain. Sementara Kusumaningtyas sendiri, meski menolak mengakui, hatinya mulai bergetar setiap kali lelaki itu menatapnya dengan mata kelabu penuh rahasia.

Di tengah adat, perbedaan darah, dan kebencian antarbangsa, tumbuhlah cinta yang tak seharusnya ada.
Xander yang dulu angkuh mulai melebur dalam kasih, rela menantang bangsanya sendiri demi seorang gadis pribumi yang menyalakan hidupnya.
Sedangkan Kusumaningtyas harus memilih - antara menjaga kehormatan bangsanya atau mengikuti suara hatinya.

Mampukah keduanya melawan dunia yang menolak cinta mereka?
Atau justru cinta itu akan menjadi pengorbanan terakhir di bawah langit Hindia yang kelabu?