Di SMA Saktiwara, aturan hanya berlaku bagi mereka yang tidak berkuasa. Danendra, sang "raja sekolah" dan ketua Geng X1, mengendalikan segalanya. Tampan, brilian, dan manipulatif. Di balik prestasinya, tersembunyi seorang manipulator yang akan melakukan apa saja untuk tetap di puncak-termasuk memaksa, mengancam, dan menghancurkan.
Anindita adalah korbannya yang sempurna.
Di balik topeng siswi pintar dan penurut, ia berjuang melawan kungkungan OCPD-nya dan terror Danendra yang tak henti. Setiap hari adalah pertempuran untuk mempertahankan kewarasan dan rahasia yang ia sembunyikan.
Semuanya berubah ketika Senandika, murid pindahan dari desa, datang.
Dia melihat apa yang tidak dilihat orang lain: penderitaan Anindita dan kebusukan di balik kesempurnaan Danendra. Bersama Naisha, sahabat Anindita yang cerdik, mereka membentuk aliansi rahasia untuk melawan.
Tapi melawan Danendra bukan sekadar melawan seorang musuh.
Ini adalah perang melawan seluruh sistem sekolah yang korup, di mana guru pun tak berdaya. Setiap perlawanan mereka dibayar dengan harga mahal: teror psikologis, fitnah keji, dan permainan kotor yang menguji batas persahabatan dan nyali mereka.
Ketika misteri hilangnya Dikara mulai terungkap,
dan identitas ganda terbongkar,
satu pertanyaan menggantung:
Bisakah tiga orang biasa mengalahkan raja yang menguasai segalanya?
---
"22 HARI"
Di mana setiap senyuman adalah jebakan,
setiap rahasia adalah pisau bermata dua,
dan setiap pilihan bisa mengubah hidupmu selamanya.
Karina terbangun menjadi ibu protagonis dan antagonis sekaligus.
Untungnya, ia terbangun di tubuh wanita muda nan kaya-raya dan sebelum alur novel dimulai, yaitu pada saat protagonis berusia 5 tahun.