Takhta Darah

Ada keluarga yang terlalu sibuk menjaga nama baik, sampai lupa menjaga jiwanya sendiri. Di rumah itu, setiap orang lahir dengan takhta... dan takhta itu selalu meminta darah sebagai bayaran.

Dari semua kisah yang pernah tenggelam dalam tembok batu keluarga Arjo, hanya satu yang paling berbahaya: kisah dua cucu kebanggaan mereka, Jason dan Tian yang tumbuh berdampingan, saling memanggil saudara... sampai kata saudara berubah menjadi senjata paling tajam.

"Jika takhta itu cuma satu... siapa yang harus hilang lebih dulu?"

Suatu malam, ketika hujan turun seperti abu, dinding tua rumah Arjo mencatat percakapan yang tidak pernah tertulis:

"Kalau ada iblis di rumah ini... aku bersumpah akan menghilangkannya."
"Iblis? Yang mana? Kau bicara tentang aku... atau tentang dirimu sendiri?"

Takhta itu tidak pernah menunggu pewarisnya.

Pada akhirnya, takhta itu tidak peduli siapa yang lahir lebih dulu, siapa yang paling baik, atau siapa yang paling dicintai.

Takhta itu hanya memilih...
Siapa yang paling rela kehilangan kemanusiaannya untuk duduk di atasnya.

"Caribbean Blue - Enya"
Lagu ini menggambarkan ketenangan yang indah tapi rapuh, seperti rumah Arjo: tampak lembut, namun menyimpan badai yang perlahan tumbuh di balik setiap bisikan, langkah, dan tatapan.