dua hati yang memilih tetap bersama, bukan karena semuanya mudah, tetapi karena mereka percaya cinta layak diperjuangkan. Bukan perpisahan yang menguji mereka, melainkan bagaimana keduanya tetap bergandengan tangan saat badai kehidupan mencoba meruntuhkan segalanya.
"Pradika Samudra Dwijendra", pria berprinsip kuat dan berhati setia, meyakini bahwa cinta sejati bukan sekadar janji-tetapi keberanian untuk tetap tinggal, memperbaiki, dan terus mencintai meski keadaan sulit untuk dimengerti.
"Tania Hannesa Hartono", perempuan lembut yang penuh ketabahan, percaya bahwa ketika dua hati saling memilih dengan tulus, tidak ada badai yang mampu memisahkan mereka.
Mereka pernah terluka. Mereka pernah hampir menyerah. Mereka pernah mempertanyakan arah dan tujuan. Namun di setiap air mata, ada pelukan yang menenangkan; di setiap pertengkaran, ada rindu yang tak pernah hilang.
Dan kini, ketika badai itu akhirnya reda-mereka berdiri berdampingan, bukan lagi sebagai dua jiwa yang bertahan, tetapi sebagai dua hati yang siap memulai babak baru.
Bukan untuk memperbaiki masa lalu,
melainkan untuk menciptakan masa depan yang lebih indah, bersama.
"Awalnya kukira bukan seperti ini akhirnya,akan tetapi jika begini jadinya,entah aku harus bersyukur,ataukah menyesal,adu juga bingung,ini pertama bagiku,hal baru yang sebelumnya bahkan dalam mimpi sekalipun aku tidak pernah berharap,untuk secepat ini".
"akui saja Hyung,benar benar tertarik dengannya kan?",
saat dongsaengdul menggodaku,aku hanya tersenyum,biarpun aku tidak menjawab,tp aku yakin,pada diriku sendiri akupun tertarik,jadi,dari pada mengingkari,kenapa tidak ku terima saja kan!