Alya Sasmaya selalu menghindari senja sejak seseorang yang ia sayangi hilang dalam cahaya jingga beberapa tahun silam. Namun, semua berubah ketika ia bertemu Narean Laksamana, seorang fotografer pendiam yang setiap sore berdiri di balkon gedung tua, seolah menunggu sesuatu yang hanya ia yang bisa lihat.
Perjumpaan sederhana itu perlahan membuka pintu menuju masa lalu yang sama-sama mereka hindari. Setiap senja datang, membuat perilaku Narean berubah. Tatapan retak, suara bergetar, dan mengaku mendengar seseorang memanggil namanya dari balik horizon. Alya, yang menyimpan ingatan tentang kehilangan, mulai melihat pola ganjil dalam polaroid yang diberikan Narean. Bayangan seseorang yang tidak ada di dunia nyata.
Ketika koneksi di antara mereka kian kuat, keduanya harus menghadapi kenyataan bahwa trauma mereka mungkin berasal dari sumber yang sama. Jika Alya gagal mengurai ingatannya, ia akan terus terikat pada luka yang tak pernah ia pahami. Jika Narean tak mampu mengendalikan bisikan senja, ia bisa kehilangan kendali, juga Alya.
Di antara langit yang memerah, cinta tumbuh, tetapi satu pertanyaan tetap menghantui. Apakah mereka ditakdirkan untuk saling menyembuhkan atau saling menenggelamkan?
Nala, 24 tahun. Gadis manis asli Jawa yang hidup sendirian di rumah sederhana dekat tempatnya bekerja. Gadis yang ramah dan mudah bersosialisasi dengan teman kerjanya. Semua berjalan baik seperti biasa, sampai Dia menyadari, ada sosok yang mulai memperhatikannya dalam diam. Sosok yang tidak pernah Nala bayangkan, akan sedalam ini menaruh atensi padanya.
Begitupun dengan lelaki dewasa usia 32 tahun ini. Namanya Sada, orangnya diam, diam yang benar-benar pendiam. Gak suka nyinyir, tenang, kalem, gentle men dan berwibawa. Membuat orang yang melihatnya segan. Siapa yang tahu, lelaki se datar ini bakal jatuh hati pada cewek cheerfull dan friendly seperti Nala? Sampai sahabatnya, Brian tidak percaya fakta ini.
Seperti apa kisah Gen Z x Gen Millenial ini? Terlalu banyak perbedaan diantara mereka. Apakah Sada, om-om loyal tapi pendiam ini dapat mendobrak hati seorang Nala, si gadis manis penuh ekspresi?
Starting with Park Sungjin as Sadana Pradipta and Nala Lesthia