Dalam ulangan gelap saga Harry Potter, kisah ini mengikuti Harry bukan sebagai pahlawan yang dimuliakan, melainkan sebagai wadah trauma yang dalam. Setelah mengetahui keberadaan sisa sihir hitam Voldemort di dalam dirinya, Harry menemukan bahwa penyelamatnya, Profesor Dumbledore, adalah sosok yang jauh lebih menakutkan.
Dengan dalih "membersihkan" Harry dari kegelapan, Dumbledore memulai serangkaian pelecehan yang sistematis dan keji. Dari penghinaan publik di Great Hall-di mana Harry dilucuti pakaiannya di depan seluruh sekolah-hingga invasi privat yang mengerikan di asrama dan perpustakaan, Harry dilucuti dari martabat, pakaiannya, dan pada akhirnya, kemanusiaannya. Dumbledore menggunakan sihir "cahaya"-nya sebagai senjata pemerkosaan, sebuah ritual yang menyakitkan yang bertujuan mengekstraksi bayangan Voldemort, tetapi justru menghancurkan jiwa Harry.
Trauma Harry diperparah oleh pengkhianatan dan kekerasan dari orang-orang di sekitarnya, sementara Dumbledore menjadi semakin obsesif, percaya bahwa tindakannya adalah suci dan bahwa tubuh Harry adalah medan perang yang harus ditaklukkan. Ritual pencucian mencapai puncaknya di Hutan Terlarang, sebuah prosesi pelecehan yang melelahkan yang akhirnya mengusir bayangan itu, tetapi dengan harga yang mengerikan bagi keduanya.
Di akhirnya, Harry "bebas" dari bayangan Voldemort, tetapi dia hancur dan terluka secara permanen, baik secara fisik maupun mental. Kebebasannya adalah ketelanjanan di dunia Muggle, sebuah pelarian kosong dari monster yang telah mencemarkannya, meninggalkan bekas luka yang tidak akan pernah sembuh dan sebuah pemahaman yang mengerikan bahwa kadang-kadang, monster terbesar menyamar sebagai cahaya.
Adelia hanyalah karyawan biasa dengan tubuh gemuk dan wajah pas-pasan, namun semuanya berubah ketika ia masuk ke tubuh seorang gadis.
Kulit bersih, tubuh seksi dan wajah yang cantik. Semuanya ia dapatkan namun sial karena tubuh gadis yang Adelia masuki adalah milik istri cantik dari pemilik perusahaan tempatnya bekerja.