Namanya Safiyyah, gadis yatim piatu berusia delapan belas tahun yang baru lulus SMA. Ia memiliki mimpi sederhana: masuk universitas ternama dan mengubah hidup keluarganya. Namun takdir Allah berkata lain-berkali-kali ia mencoba, berkali-kali pula ia ditolak.
Hidup menuntunnya bekerja di sebuah toko pakaian syar'i... sampai suatu hari ia dijodohkan dengan seorang lelaki yang bahkan belum pernah ia dengar namanya.
Fahd Al-Amir.
Pria bule berdarah Arab-Caucasian. Ayahnya berasal dari Maroko, ibunya dari Belgia, namun ia kini berkewarganegaraan Belanda. CEO perusahaan internasional, influencer dengan 3,5 juta pengikut, dan pewaris tanah keluarga besar di Maroko.
Tinggi 195 cm.
Dingin.
Pendiam.
Sulit ditebak.
Sementara Safiyyah hanya 150 cm-gadis kecil, sederhana, dan baru belajar bahasa Inggris.
Lamaran lelaki asing itu diterima, dan pernikahan mereka berlangsung cepat-tanpa cinta, tanpa masa perkenalan, tanpa alasan yang Safiyyah pahami.
Justru itulah yang membuatnya terus bertanya:
Siapakah Fahd sebenarnya?
Mengapa ia memilihku?
Apakah karena iba? Karena aku yatim piatu?
Atau... ada alasan lain yang belum pernah ia ungkapkan?
Perbedaan tinggi, bahasa, budaya, serta watak Fahd yang sedingin salju Eropa membuat perjalanan rumah tangga mereka penuh tanda tanya.
Akankah Fahd bersabar menghadapi kepolosan dan keterbatasan Safiyyah?
Ataukah ia akan menikahi wanita lain-wanita yang lebih selevel dengannya, lebih cantik, lebih berpendidikan, dan lebih "layak" menurut standar dunia?
Dan ketika Fahd menyadari bahwa Safiyyah bukan tipe idealnya... apakah ia akan tetap tinggal?
Atau justru melepaskan gadis yang mulai memenuhi ruang-ruang hatinya itu?
Nala, 24 tahun. Gadis manis asli Jawa yang hidup sendirian di rumah sederhana dekat tempatnya bekerja. Gadis yang ramah dan mudah bersosialisasi dengan teman kerjanya. Semua berjalan baik seperti biasa, sampai Dia menyadari, ada sosok yang mulai memperhatikannya dalam diam. Sosok yang tidak pernah Nala bayangkan, akan sedalam ini menaruh atensi padanya.
Begitupun dengan lelaki dewasa usia 32 tahun ini. Namanya Sada, orangnya diam, diam yang benar-benar pendiam. Gak suka nyinyir, tenang, kalem, gentle men dan berwibawa. Membuat orang yang melihatnya segan. Siapa yang tahu, lelaki se datar ini bakal jatuh hati pada cewek cheerfull dan friendly seperti Nala? Sampai sahabatnya, Brian tidak percaya fakta ini.
Seperti apa kisah Gen Z x Gen Millenial ini? Terlalu banyak perbedaan diantara mereka. Apakah Sada, om-om loyal tapi pendiam ini dapat mendobrak hati seorang Nala, si gadis manis penuh ekspresi?
Starting with Park Sungjin as Sadana Pradipta and Nala Lesthia