Di Tanah Weningrat

Anara Wening Pramesti, seorang jaksa modern yang idealis, tengah meneliti arsip tentang sejarah ketidakadilan perempuan ketika ia tiba-tiba diseret oleh suatu kekuatan aneh dan terbangun di masa lampau. Di sana ia menjelma sebagai Raden Ajeng Sekar Anaraswati Wening Pramesti Diningrat, bangsawan wanita Kerajaan Weningrat.

Dengan pengetahuan hukum dari era modern, Raden Ajeng alias Anara mulai memperjuangkan martabat dan keselamatan perempuan-sebuah tindakan yang jarang dilakukan di zamannya. Perjuangan itu mempertemukannya dengan Raden Mas Jati Atmaja, yang kemudian menjadi suaminya dan ayah dari putri mereka.

Namun ketika kelompok pemberontak menyerang para perempuan yang ia lindungi, Raden Ajeng maju membela mereka dan akhirnya gugur terkena panah api. Wafatnya mengguncang kerajaan; Weningrat berkabung, dan Raden Mas memimpin penindakan besar terhadap para pelaku.

Sebelum meninggal, Raden Ajeng menitipkan wasiat terakhir: memberikan hak dan perlindungan bagi perempuan. Demi menghormati pengorbanannya, kerajaan memenuhi seluruh wasiat tersebut, membuat kerajaan berubah untuk pertama kalinya dalam sejarahnya.

Dan putri Raden Ajeng tumbuh sebagai penerus garis yang kelak kembali menjadi Anara di masa modern.