[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
Enam Tahun di Kota Palembang adalah kisah perjalanan seorang remaja bernama Aditya Marshandi, anak pertama yang tumbuh dengan rasa kehilangan, keras kepala, tapi penuh cinta dalam diam. Datang ke Palembang dengan tujuan sederhana-bertahan hidup dan mencari arah-Adit justru menemukan lebih banyak: keluarga baru, pertemanan yang aneh tapi berarti, kegilaan masa muda, pelajaran hidup yang keras, dan rasa rindu yang baru ia pahami ketika semuanya mulai berubah.
Dalam kota yang panas, macet, tapi penuh warna ini, Adit belajar mengenali dirinya sendiri. Dari jalanan Seberang Ulu-Seberang Ilir, jembatan Ampera yang selalu jadi saksi bisu, sampai malam-malam panjang yang cuma ditemani angin Sungai Musi, Adit menyimpan enam tahun hidup yang nggak akan pernah ia ulang, tapi juga nggak akan pernah ia lupakan.
Novel ini adalah perpaduan antara fiksi remaja, aksi kehidupan, dan perjalanan tentang keluarga, sahabat, dan kehilangan-dibalut dengan gaya bercerita ringan, jujur, dan apa adanya.
Mikhail namanya, karena masalah kesehatan dan alasan lainnya dia di bawa ke China oleh kakek dan nenek dari pihak ibu untuk berobat di sana meninggalkan negara kelahirannya. Sampai saat usianya 10 tahun, dia kembali ke Rusia dan bertemu keluarganya.
Mikhail itu hanyalah bocah polos yang percaya satu hal. Jika setiap orang, bahkan yang paling menakutkan sekalipun, pasti kesepian jika tidak punya teman.
"Mama... Mikhail di sini."