"My Home Is Still You, and Always You"

Cerita ini merupakan Sequel dari cerita "Three Years, Too late"..

Tujuh tahun setelah berpisah tanpa benar-benar selesai, Senja lulusan terbaik dari Universitas ternama di Amerika Serikat - menjadi desainer terkenal, menetap di New York-dan kini pulang ke Bali untuk sebuah proyek besar Lensa Studio.

Di sana, ia kembali bertemu Elang, fotografer internasional yang kini memimpin studio dengan tenang dan dewasa... namun tetap menyimpan satu hal yang tidak pernah berubah : perasaannya pada Senja.

Pertemuan mereka kini bukan drama, tapi keheningan yang penuh rindu.
Senja menjaga jarak; Elang menjaga Senja.
Dua orang yang sama-sama sukses, sama-sama sendiri, sama-sama tidak pernah bisa jatuh cinta lagi.

Lewat kerja sama proyek, momen-momen kecil yang tidak disengaja, kekacauan lucu dari Vio & Eas, bantuan diam-diam Pelangi, serta dukungan Fariz, Lintang, dan Ibu OI-orbital mereka perlahan mendekat lagi.
Mereka saling melihat luka lama yang belum sembuh, dan menyadari bahwa waktu tidak pernah benar-benar memisahkan mereka... hanya menunda.

Hingga akhirnya Senja menyadari: ia tidak pulang ke Bali.
Ia pulang ke seseorang.
Dan Elang-yang selama ini percaya rumahnya sudah hilang-mendapati bahwa pintunya masih terbuka.

"My Home Is Still You, and Always You" adalah kisah slowburn tentang dua hati dewasa yang bertemu kembali setelah saling melukai, belajar memaafkan, dan menemukan bahwa rumah... ternyata bukan tempat, tapi nama yang mereka bisikkan sejak dulu: satu sama lain.