°°°
Tak ada yang benar-benar selesai pada hari itu, yang selesai hanya percakapan terakhir-itu pun lebih mirip pintu yang ditutup perlahan, bukan dikunci.
Orang-orang bilang dua pejalan yang pernah searah pasti membawa pulang sesuatu. Tapi tak ada yang tahu apa yang sebenarnya mereka simpan.
Di ujung perjalanan, angin hanya membawa jejak setengah cerita:
potret kabur dua orang yang tidak lagi berdampingan,
tapi bayangannya masih berdiri di tempat yang sama.
Beberapa hari kemudian, rute yang pernah mereka lalui tetap ada.
Hanya niatnya yang tak kembali.
Gunung tetap kokoh, jalan tetap menanjak,
namun ada ruang kosong yang tak pernah mereka beri nama.
Ruang yang diamnya lebih keras daripada kata 'selesai'.
Orang-orang akan menebak apa yang terjadi di antara mereka,
tapi tak satu pun yang mengenali simpul kecil yang mereka tinggalkan-
simpul yang bukan ikatan, bukan pula putus. Lebih seperti benang yang dibiarkan menjuntai, menunggu waktu memutuskan sendiri arahnya.
Mereka tidak saling mencari,
tapi juga tidak benar-benar hilang.
Karena beberapa perpisahan tidak memilih menjadi akhir.
Mereka hanya memilih tidak menjelaskan apa-apa.
°°°
CERITA INI MURNI HALUAN AUTHOR YA NO PLAGIAT-PLAGIAT.
Strat : Jum 12 Des
Finish : --