Kalimat Terakhir Axelo

Axelo Rizqullah, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang cerdas, disiplin, dan menjadi idaman banyak orang, dijodohkan oleh orang tuanya dengan Nayla, siswi SMA kelas 12 yang dikenal malas, ceroboh, dan sering mengabaikan pelajaran. Sejak SD mereka tidak pernah akur Nayla yang aktif dan spontan selalu menganggap Axelo sebagai anak sombong dan penakut, terutama setelah suatu kejadian ketika ia mengajak Axelo ke rumah pohon dan Axelo kabur pulang.

Namun saat Nayla menginjak pertengahan kelas 12, hubungan mereka perlahan berubah. Axelo menjadi sosok yang selalu hadir, mengisi kekurangan Nayla, sementara Nayla membawa warna baru dalam hidup Axelo yang terlalu teratur. Mereka saling melengkapi dan jatuh cinta secara perlahan.

Hingga suatu hari, dunia mereka runtuh. Axelo didiagnosis mengidap penyakit ginjal kronis, sesak napas berkala, serta masalah lambung parah. Ia berjuang menyembunyikannya, tapi Nayla akhirnya mengetahui kebenarannya. Menyadari waktu mungkin tak lagi panjang, Axelo membuat wishlist terakhir daftar keinginan yang ingin ia lakukan bersama Nayla sebelum segalanya terlambat.

Perjalanan mereka menjadi cerita tentang cinta, kehilangan, perjuangan, dan bagaimana dua orang yang saling bertolak belakang belajar menghargai hidup... bersama-sama.