Between the Bell Rings (종과 종 사이에서)

Di SMA Haneul, hidup berjalan dengan ritme yang selalu sama bel masuk, pelajaran, bel pulang. Kang Jiho, siswa pendiam dengan nilai sempurna, menjalani hari-harinya tanpa banyak bicara. Ia memilih untuk tidak menonjol, menyembunyikan luka masa lalu dan perasaannya yang tak pernah berani ia ucapkan.

Segalanya berubah ketika Lee Minjae, siswa pindahan yang ceria namun penuh rahasia, duduk di bangku sebelahnya. Minjae dikenal ramah dan mudah tertawa, tetapi di balik senyumnya tersimpan tekanan dari keluarga dan harapan yang tidak pernah ia pilih sendiri.

Pertemuan sederhana di ruang kelas perlahan berkembang menjadi kedekatan yang tak terduga. Dari belajar bersama sepulang sekolah, berbagi earphone di bus, hingga percakapan diam di bawah lampu lorong sekolah Jiho dan Minjae mulai menemukan kenyamanan satu sama lain. Namun, perasaan itu tumbuh di tempat yang salah, di usia yang belum sepenuhnya mengerti arti cinta.

Rumor, ketakutan akan penilaian, dan batasan sebagai siswa membuat mereka harus memilih: menekan perasaan demi keamanan, atau berani jujur meski konsekuensinya menyakitkan.

*Di antara bunyi bel sekolah yang menandai awal dan akhir hari, Jiho dan Minjae belajar bahwa cinta pertama tak selalu tentang memiliki tetapi tentang keberanian untuk mengakui perasaan, walau hanya sekali dalam hidup.*