Pelukan itu mulai aku rasakan, menjalar keseluruh tubuhku kehangatan yang menyelimuti. Rasa nyaman aku rasakan, damai bagai disurga. Aku suka setiap dia memelukku. Bagaimana dia melindungiku. Dan bagaimana dia membelaku. Tuhan aku mencintai pria ini. “aku akan selalu bersamamu”. Kata-kata itu bagai mantra penenang. Rasanya damai. Dia bilang akan selalu bersamaku. Tuhan aku akan sangat berterimakasih untuk itu. “terimakasih” lirihku membalas pelukannya dengan erat, seakan aku tak akan rela pelukan ini lepas begitu saja. Karna mungkin saja besok aku tidak bisa memeluknya. . . Ayah.. ayah bisa lihat aku sangat menginginkan pria ini. dia memelukku ayah, seperti ayah dulu. Dia yang melindungiku ayah, aku tidak merasa sendirian setiap dia bersamaku. Aku mencintaiya ayah.. aku ingin ayah bertemu pria ini, aku yakin ayah akan menyukainya. Dia sangat baik.. dan tampan. Dia bagai malaikat penjagaku ayah.. aku sangat menginginkannya. Tapi... aku takut ayah, sangat takut.. aku takut pria ini akan menderita bersamaku... apa aku bisa egois meminta kepada tuhan agar dia selalu disampingku? Tapi.. aku tidak bisa ayah... dia akan sangat menderita... itu yang aku takutkan. Tapi aku lebih takut jika tidak bisa merasakan dekapannya lagi.. aku harus bagaimana ayah?...All Rights Reserved
1 part