Kriiing...Kriiing...Kriiing... *dering telepon* “aaah... berisik!” sambil mengambil teleponnya yang berada di meja yang letaknya tepat di sebelah kasurnya. “Halo?” ucapnya. “Prim!... Bangun! Ada kuliah pagi ini!” ucap temannya dari telepon. Prim yang mendengar perkataan temannya, langsung melihat jam yang ada di teleponnya. “TIDAAAAK...” teriakannya sambil bersiap-siap untuk kuliah.
kuliah di Osaka University, dan tinggal di rumah yang sederhana adalah kehidupan dari wanita cantik bernama Prim. Prim adalah wanita asal Thailand, yang berumur 22 tahun. Humoris, baik, cantik, pintar, ceria, adalah Primrose. Dia mengambil Jurusan musik di Osaka University. Mau tau lebih lanjut? Inilah cerita dari Primrose.
“Pagi!” ucap Prim dengan ceria. “Prim! Kamu pasti kesiangan lagi deh!” ucap temannya yang bernama Haruka. “hehehe... Maaf ya, kemarin aku abis nyelesain cerpen.” “Mana?aku mau liat dong! Aku kan udah bilang, kalo cerpen kamu udah selesai kasih aku.” Ucap Haruka dengan semangat. Prim tersenyum melihat semangat Haruka, dan memberikan cerpen nya kepada Haruka.
Kuliah pagi Prim telah usai, karena lelah dia memutuskan untuk kembali ke rumah. Ketika dia sedang berjalan ada nenek-nenek yang sedang ingin menyeberangi jalan, melihat kejadian itu dia pergi membantu nenek-nenek tersebut. Nenek-nenek yang merasa berterima kasih memberikan Prim sebuah kalung dan berkata “terima kasih sudah membantu nenek, ini hadiah untuk mu! Kalau kamu bersedih, usaplah kalung itu.” “terima kasih nek!” kata Prim yang sangat menyukai kalung itu, dan membawanya ke rumah.
Setelah sampai rumah, Prim meletakkan semua barangnya di meja makan, dan langsung pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Kalung yang tadi juga di letakkan di meja terusap oleh tas Prim. Tiba-tiba keluarlah sebuah mesin waktu. Apakah isi mesin waktu itu?
== Bersambung ==
Sampai bertemu di “ My Lovely Robot” Part 2 ^^
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.