EGOku
  • Reads 305,225
  • Votes 14,679
  • Parts 38
  • Reads 305,225
  • Votes 14,679
  • Parts 38
Complete, First published Jun 09, 2015
Ketika mata menemukan hati yang tepat.

Ketika cinta menemukan hati yang bijak.

Ketika hati melihat sebuah pengorbanan.

Ketika cinta melihat sebuah ketulusan.

Ketika sebuah EGO datang.
Menghancurkan sebuah hati yang tulus.

Perpisahan tak bisa di hindarkan.

Ego menguasai dirimu,mengusai hati dan pikiranmu.

Dan saat aku menitikan air mata masih menunggumu dengan setia di sini.

Kau kembali mengulurkan tangan,merangkul ku lagi dan tersenyum.

Maka sebuah ego akan terkalahkan.
All Rights Reserved
Sign up to add EGOku to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
PENDERITAAN PRILLY cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Pendaki Cantik cover
Teroris,I Love you  cover
Kumpulan Cerita Abu Nawas Jenaka cover
HOT DADDY [REVISI] cover
cerita humor ngakak  cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.