malam ini, rindu datang menyapa. entah dari mana asalnya dan sebab apa ia pulang berkelana dan mecatut nama tepat di kepala yang seharusnya bukan kau juga bukan siapa-siapa rindu adalah pedang bermata dua dan pikiran yang menghunuskannya aku ditikam di bagian dada dengan santun, perlahan, dan dalam padahal cahaya cinta telah lama padam andaikata rindu adalah dosa ini adalah contoh kecil api neraka yang begitu menyiksa dada. membuat mata berkabut bibir ini merengut nadi berdenyut aku selalu berlatih keras menyiksa diri untuk terlihat baik-baik saja meskipun kenyataan berbicara pikiran dan hatiku cemas kau memang telah pergi, tak peduli seberapa jauh namun rindu ini membuatmu terasa dekat sebab kita pernah saling berlabuh hingga memutuskan minggat melihat kenangan melambaikan tangan mengajak ingatan berdansa membangkitkan angan membangunkan rasa aku hanya ingin mendengar suaramu meski kusadar betul hak itu bukan atas izinmu walau pun kau hanya bayang semu tak kutampik kuharap sebuah temu