PROLOG Bunyi lonceng kecil yang tergantung di atas pintu membuyarkan lamunan Yuri. Ia menoleh ke arah pintu dan melihat seorang pemuda Jepang mendorong sebuah koper kecil muncul di balik pintu yang terbuka, sedikit tergesa-gesa masuk ke toko. Refleks ia berdiri dari tempat duduknya dan baru saja hendak membuka mulut ketika didengarnya suara Foni yang sedang berjongkok di deretan rak belakang yang dipenuhi susunan beraneka kudapan ala Jepang. “Apa kubilang, Ri?” sahutnya penuh nada kemenangan dalam bahasa Indonesia, menyadari toko yang terletak di bawah apartemen tempatnya tinggal sudah dikunjungi pelanggan pagi-pagi sekali. Ia mendongak sekejap dan memandang ke arah pintu masuk.
1 part