“luka kamu lumayan parah dek”. Kata kak aji sambil mengobati lukaku. “yaelah kak biasa, kaki gue juga kgak apa-apa kok”. Jawabku dengan memandang kearah kolam renang. “Dek bisa ngak sih mulai sekarang ngak usah pakai lo-gue, kakak ngak suka?”. Bentak kak aji sukses nusuk hatiku. “emang kakak siapaku? Pacar? Bukan kan jadi ngak usah sok ngatur-ngatur atau ngelarang-ngelarang aku”. Balasku sambil menahan air mata dan bangkit dari kursi. “Apa kakak harus menjadi pacarmu rin, agar kakak bisa melarangmu?”. Ucapan itu sukses membuatku terpaku. Ayo nina jangan percaya dengan kata-katanya. Banyak temanmu yang sudah disakitinya. “Nggak perlu. Karena rin-rin ngak pernah mengharapkan itu”. kulihat Nampak ada sorot terkejut gi wajah kak aji. “Kakak Cuma Tanya, lagian mana mungkin ada cowok yang suka sama cewek yang kelakuannya kaya cowok! Imposibel banget ya rin”. pengen tau kelanjutannya ? silahkan baca.. jangan lupa vomets yap..