Forever?
  • Reads 23,577
  • Votes 1,801
  • Parts 24
  • Reads 23,577
  • Votes 1,801
  • Parts 24
Complete, First published Jun 24, 2015
Aku salah untuk mengenalmu, aku salah berada dalam kehidupanmu, tak seharusnya aku bertemu denganmu, tak seharusnya aku berada dalam skenario hidupmu.

Tapi tanpamu, aku tak akan pernah bisa merasakan apa itu cinta yang sesungguhnya, aku tak akan pernah bisa merasakan hidup yang lebih sempurna. Karenamu, hidupku mulai berwarna, hidupku mulai cerah. Dan tanpamu, aku juga tak mungkin bisa tahu seperti apa rasanya sungguh-sungguh mencintai dan dicintai sosok seindah maple sepertimu.
All Rights Reserved
Sign up to add Forever? to your library and receive updates
or
#201bieber
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Fiction -sungjake✔ cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
Kesayangan Bunda cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
After Graduation cover
antagonis wife [TERBIT] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

60 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.