Over Again
  • Reads 1,177
  • Votes 115
  • Parts 8
  • Reads 1,177
  • Votes 115
  • Parts 8
Ongoing, First published Jun 25, 2015
Berawal bertemu karena satu sekolah dan satu Ektrakulikuler yg sama. Semuanya terasa begitu indah sekaligus menyakitkan.

Cinta membuat orang yang merasakannya menjadi lupa akan segalanya, tersakiti, lemah, cengeng dan tolol.
Tetapi cinta juga membuat orang yang merasakannya menjadikannya semangat hidup, kuat, periang dan indah jika dirasakan.

Manakah yang akan Noelle rasakan? Cinta dalam artian yang pertama atau Cinta dalam artian yang kedua?
All Rights Reserved
Sign up to add Over Again to your library and receive updates
or
#36narbara
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife  cover
Rafa [End💗] cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.