Dibawah derasnya air hujan, gadis itu terus menangis dalam diam. Tidak peduli hujan semakin deras ia terus menangis dalam kesendiriannya. Ia tak peduli dengan tubuhnya yang sudah basah kuyup dan menggigil kedinginan. Yang ia pikirkan adalah mengapa hidupnya selalu diberi cobaan. Mengapa tuhan tidak adil dengannya, mengapa tuhan begitu tega memberikannya banyak ujian dan cobaan. Mengapa.
Mulai dari ia kehilangan seorang ibu saat ia telah hadir di dunia ini, kekasihnya yang ternyata membuat dirinya sebagai bahan taruhan bersama teman-temannya, harus menikah dengan suami kakaknya sendiri, kepergian kakaknya yang membuat dirinya merasa tak punya siapa-siapa lagi. Jangan tanyakan keberadaan Ayahnya. Karena Ayahnya pun sudah bahagia dengan keluarga barunya .Dan disaat dia sudah mencintai orang itu, orang itu justru ingin melepaskannya. Apa yang harus dilakukannya supaya mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman hidupnya ?
Akankah Akila bisa mendapatkan kebahaagiaannya? Atau sebaliknya, mendapatkan masalah kembali ?
-Akila Latif Nur Asyira
Sementara itu, didalam sebuah rumah yang sangat besar dan nyaman seorang pria terus memandang kearah jendela yang menampakkan jelas turusnnya air hujan dengan sangat deras. Ia bingung harus berbuat bagaimana. Disatu sisi, ia sudah mulai menaruh harapan paada wanita itu. Dan disisi lain dia tidak bisa melanjutkan harapannya. Kecewa ? ya itulah yang ia rasakan pada wanita itu. Haruskah iya mengakhiri semua ini ? atau mencari jalan keluar yang lebih baik?
-Adrian Tirta Rama
Akankah keduanya dipersatukan ? Atau mereka harus berpisah ?
Entahla, kehidupan di esok, esok, dan keesokan harinya tidak aka nada yang tahu. Mereka hanya mengikuti alur hidup yang sudah tercatat.
Hai all, sebenarnya ini cerita kedua ku. karena yang pertama ada di akun yang lama . Semoga kalian mau baca
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.