Kau dan Aku, memulai hari dengan perkenalan, melaluinya dengan rangkaian cerita, dan mengakhirinya dengan segenggam harapan. Kau, menuliskan memorimu yang kemarin, melukiskan ingatanmu hari ini, dan menerka apa yang akan terjadi esok. Kau, membuka setiap luka saat pagi, menyembuhkannya pada siang hari, dan menutupnya lagi pada malam hari. Lalu, kau menggoreskan satu luka baru pada pagi berikutnya. Aku, memandangimu yang terlihat amat sempurna dan aku benci kehilangan nafasku saat kau tersenyum. Kau, yang sangat amat pelupa. Tetapi, aku tak akan pernah bosan menceritakan semuanya kembali padamu. Karena, ya, demi tuhan, Aku mencintaimu.All Rights Reserved
1 part