19 WISHES
  • Reads 174
  • Votes 11
  • Parts 3
  • Reads 174
  • Votes 11
  • Parts 3
Ongoing, First published Jul 07, 2015
A 19 year old girl who has been preparing a list of 19 wishes to make them come true on this day "Her BDay". 

A fairy comes and give her 19 candles that make the 19 wishes come true when blowing them. 

Why did she wish for her wishes to vanish when they came true?

[ BAHASA INDONESIA ]
All Rights Reserved
Sign up to add 19 WISHES to your library and receive updates
or
#412direction
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Duke's Grip cover
antagonis wife [PO] cover
brother ; drarry cover
Kisah Tak Sempurna cover
Selena (Wanita Panggilan) cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.