"Kau ini cantik, tak pantas kau menangisinya sampai matamu sembab dan wajahmu bengkak tak karuan! lihat lah dirimu, sangatlah kacau!" kata laki-laki itu sambil seraya memelukku. "aku harap aku punya pisau dan negara ini melegalkan membunuh orang seperti dia! sudahlah, berhentilah berharap tentang cahaya mataharimu itu. dia cuma omong kosong" tambahnya. Memang benar. Sekarang keadaanku sangat buruk. Jika ada matahari lain yang bisa membantuku bersinar, mungkin aku jauh lebih membutuhkannya. Dan mungkin wujudku tidak pernah tanggung-tanggung.All Rights Reserved