ITAZURA NA KISS : LOVE IN TOKYO (IRIE NAOKI)
  • Reads 39,430
  • Votes 1,338
  • Parts 11
  • Reads 39,430
  • Votes 1,338
  • Parts 11
Ongoing, First published Jul 21, 2015
Namaku Irie Naoki. Selama ini hidupku berjalan dengan baik sesuai yang aku inginkan. Tapi semua berubah sejak aku bertemu dengan Aihara Kotoko. Dia adalah gadis bodoh yang terobsesi padaku. Tidak disangka dia adalah anak dari sahabat Ayahku. Karena musibah yang menimpa rumahnya, ia dan Ayahnya sementara tinggal bersama di ruamahku. Sejak itu hidupku penuh dengan masalah dikarenakan ulahnya. Aku membencinya karena telah merusak ketenangan hidupku. Tapi kenyataannya aku malah penasaran padannya. 


[Ini adalah FF Itazura Na Kiss dari segi Irie Naoki menurut saya sendiri. Maaf jika tidak terlalu sesuai dengan filmnya. Happy reading! ]
All Rights Reserved
Sign up to add ITAZURA NA KISS : LOVE IN TOKYO (IRIE NAOKI) to your library and receive updates
or
#1itazuranakiss
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
Little Dumplings cover
Rafa  cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.