ONE LAST TIME - PROLOG

Suara jeritan itu menggema di kota, mobil tank itu berjalan masuk kedalam kota sambil diiringi oleh orang-orang memakai baju khusus serta helm yang mereka kenakan dan senjata yang menghiasi tangan mereka.

Tangisan dari mulut-mulut mereka itu tak sedikit pun memberi mereka rasa kasihan. Wajah-wajah yang tertutup oleh kaca mirror silver itu tak menampakkan ekspresi iba, jeritan orang-orang bahkan hilang setelah terdengar suara dari lubang tempat keluarnya timah panas yang melesat cepat menembus dahi dan jantung mereka.