Sinopsis Sepucuk Surat Untukmu... Tuhan Maha Tahu Malam ini terasa amat sunyi tanpa bunyi, Hanya tersentak suara jam dinding berbunyi yang berdetak, Teringat kita berdua mencari arti cinta, Banyak kata, banyak rasa…. Banyak mimpi yang kita rencanakan, Dan kita pun berdoa dengan penuh harapan….. Terima kasihku, padamu… Yang telah mengizinkanku berada disisimu, Ketikaku tulis surat ini untukmu, Saat itu pula aku sedang menunggu waktuku, Terasa nyeri menusuk tulang, Seolah memanggilku untuk pulang… Maafkan aku yang tak dapat lagi menemanimu, Namun percayalah, bahwa Tuhan Maha Tahu. Ika, adalah gadis yang malang. Gadis yang jauh dari kata kasih sayang. Semua orang menjauhinya. Apalagi semenjak Ika tahu gejala yang dirasakanya sama dengan gejala ODHA (Orang Dengan HIV AIDS). Perjuangan hidup yang di lalui Ika tak semudah yang dia kira, sampai akhirnya Ika bertemu dengan sosok pria yang pandai merangkai kata bagaikan pujangga yang menjadi belahan jiwa dalam berbagi suka dan duka, dia adalah Gunung. Pria paling aneh yang pernah Ika kenal. Sepasang kekasih yang mencari arti cinta yang sesungguhnya. Cinta yang memiliki sejuta impian dan harapan serta kesunggguhan dalam membangun kebahagiaan. Ketulusan dari cinta yang memperkuat hati, pikiran serta perasaan Gunung terhadap Ika sebagai pondasi dalam menjalin hubungan, bahwa kekurangan itu bukan alasan untuk tidak mencintai ataupun di cintai. Bahkan kekurangan adalah alasan bagi Gunung dan Ika untuk saling melengkapi satu sama lain. Dan pada akhirnya mereka yakin, cinta terpisah bukan karena mereka sudah lelah dengan cinta. Tetapi cinta terpisah karena Allah yang memisahkan-Nya dengan cara-Nya, yaitu kematian. Kematian itu seperti cinta. Datangnya tidak bisa di prediksi. Kapan dan dimana? Maka dari itu, seberat apapun kehidupanmu ataupun penyakit yang kamu derita. Inget, kematian itu Allah yang menentukan, bukan dari ucapan manusia. Namun Percayalah, Bahwa Tuhan Maha Tahu.
5 parts