[15+]
Aku langsung saja ya?
Aku tidak akan membagi cerita dengan akhir yang mempermainkan kalian semua. Malahan, aku akan membocorkan akhir cerita itu kepada kalian semua; ini bukanlah cerita dengan akhir yang bahagia.
Aku tidak akan memaksa kalian untuk membuka lembar cerita ini. Karna sebagian dari kalian pasti ada yang terlalu naif dengan memuja akhir bahagia, silahkan abaikan tulisan ini. Aku tidak akan peduli dengan penyesalan kalian selanjutnya yang bersikeras tetap membaca.
Namun jika kita sepemikiran tentang sebuah akhir cerita, dengan senang hati aku akan membagi cerita ini. Mungkin, kalian pernah mengalami hal yang sama denganku. Jujur, aku tidak akan terkejut akan hal itu. Karna aku tahu, didunia ini tidak hanya aku yang mengalaminya.
Sebelum menyesal, aku telah memperingatkanmu kalau ini bukan cerita yang menyenangkan untuk dibaca bagi para pemimpi bunga tidur yang indah.
Aku akan memulainya dari sini...
Untukmu, yang selalu memalingkan wajah dari kenyataan.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.