[WARNING; SUDAH DIBUKUKAN]
Apa yang kalian pikirkan tentang anak kembar?
Baju yang sama. Gaya rambut yang sama. Wajah yang sama. Bentuk tulang pipi yang sama. Cara bicara yang sama. Tatapan yang sama. Senyuman yang sama. Dan yang sama-sama selanjutnya. But, guess what?! We're NOT!!!
Kami nggak sama. Maksud gue, me and my twin brother.
Gue dan Variant nggak sama meski kami kembar. Yah, mungkin tinggi kami sama. Bentuk tubuh kami sama. Mr. P kami sama, oh, nggak. Panjangan punya gue. Cek terakhir pas kelas tiga SMP. Am I proud? Yes, of course. Lagi pula, Variant nggak perlu Mr. P yang panjang. Dia Botty. Who cares about Botty dick, hmph?
Ah, yang sama lagi yaitu kami... gay. Tahu gay, kan? Yep. We love suck a dick, not lick a vagina. Oops! Busted! But whatever. Me and Variant love ourself way out. No, kami masih belum coming out. That's not a big deal, tho.
So, yeah! This story is about me. Zedd. I'm eighteen years old. Kelas dua belas. Dan gue jatuh cinta sama guru Bahasa Jerman gue. Wait... what? Apa gue bilang jatuh cinta sama guru? Itu nggak benar, kan? Yah, itu benar. Tapi wajahnya nggak mirip guru. Dia lebih mirip...
Sudahlah, gue akan ereksi jika mengingat wajahnya.
Ini bagian gue, Zedd. Just sit down, read and enjoy. Don't hate me, deal?! Good.
***
Hai-hai, ini cerita baru saya bareng @kincirmainan (https://www.wattpad.com/user/kincirmainan)
Saya akan nulis bagian Zedd dan kincir akan nulis si kembaran, Variant. Ini hanya cerita ringan. Jadi, nggak perlu nagih-nagih lanjutan, oke. Just it!