Ema, seorang gadis berusia 20 tahun dan bekerja sebagai waitress di sebuah kafetaria. Hidup Ema dan keluarganya menjadi serba sulit setelah kematian ayahnya. Hal ini memaksa Ema untuk meninggalkan kuliahnya lalu bekerja untuk membantu mamanya menafkahi keluarga mereka. Ema bekerja di sebuah kafetaria, di sinilah Ema belajar membuat sebuah pancake. Suatu hari, Ema bertemu dengan Erin di kafetaria tempat Ema bekerja. Erin, seorang pengusaha muda umur 28 tahun yang sukses. Terkenal sangat dermawan dan suka memberikan donasi pada berbagai kegiatan sosial dan sekolah-sekolah. Memiliki tubuh dan penampilan yang akan membuat semua mata berdecak kagum saat melihatnya. Sempurna, satu kata yang tepat untuk melukiskannya. Namun dibalik semua sifat dermawannya itu, Erin terkenal sebagai wanita yang sangat dingin, kejam dan suka memerintah. Tidak segan-segan menyingkirkan orang yang menghalanginya. Suka memecat karyawan seenaknya. Hingga saat ini belum ada satupun lelaki yang terlihat mendampinginya dalam acara apapun. Tak pelak sebagian orang menyangkanya memiliki kelainan seksual. Sebagian lagi menganggapnya memasang target terlalu tinggi untuk mencari pasangan. Namun orang yang netral selalu berkata bahwa Erin terlalu sibuk untuk memikirkan masalah cinta. Benarkah seperti itu?