Tahun 1996, orangtuaku dibunuh secara brutal di depan mataku; dan hal itu terus menerus menjadi mimpi burukku setiap kali aku menutup kedua mata. Aku tumbuh bersama dengan perasaan benci, muak, dan dendam pada dunia, maka aku membuang hati nurani dan sisi kemanusiaanku jauh-jauh. Duniaku hanyalah serpihan abu-abu. Bukan hitam, bukan juga putih.
Aku tidak punya hati.
Ya, awalnya aku berpikir begitu.
Tapi lalu dia datang, dan menunjukkan padaku, bahwa dunia ternyata tidak segelap yang aku lihat.
[ #25 in action on 28th of August 2016 ]