Pagi yg tak sejuk di kota ini, mengawali gerakan lincah jemari menyusuri tiap elemen kehidupan maya pria itu, pria yg sy rindukan. berharap kudapati rindu yg diamdiam dikabarkan. Tapi dengan itu aku menikam diriku sendiri, aku hanya menambah pedih luka yg belum kering. kusesali namun tak kutangisi, kuatku masih tersisa banyak. hanya saja dada ini sedikit sesak. ahhh kupikir rinduku terbaik, dan rindunya untukku. Hanya sja aku salah, atau mgkn aku yg tak tahu diri. Ada pemilik rindu yg lebih dulu bahkan lebih lama ada. Pengharapanku sekedar ilusi yg kubangun sendiri untuk menenangkan. Menenangkan apa yg sempat menggebu dalam diri. Payah, lagilagi harus gagal. Tinggalah terik pagi memantulkan sedikit sinarnya utkku yg sedang merindu sendiri. 18 agustus 2015, 07.05 wita by Ozhora MizakyAll Rights Reserved
1 part