Kisah Pandawa
  • Reads 12,304
  • Votes 29
  • Parts 7
  • Reads 12,304
  • Votes 29
  • Parts 7
Ongoing, First published Aug 21, 2015
Beberapa bagian cerita Mahabharata ada yang dikembangkan dengan cara diolah, menurut fiksi dan daya kreasi pujangga penulisnya. Dalam karya sastra Jawa kuna, ditemukan beberapa buku sumber cerita yang isinya merupakan perkembangan dan pengolahan masalah yang dimuat dalam cerita Mahabharata. Cerita yang bersumber karya sastra Jawa kuna itu terus berkembang melalui sastra tulis dan sastra lesan. Pada jaman sesudah kerajaan Majapahit, yaitu pada jaman kerajaan Demak, sekitar abad limabelas, budaya pewayangan hidup dan berkembang pula. Sebuah kitab suluk karangan Sunan Bonang yang dikenal dengan nama Suluk Wujil, memuat kalimat yang isinya sebagai berikut.: ”Dalang Sari dari Pananggungan mewayang dengan cerita permulaan perang Bharatayudha, (Suluk Wujil: bait 90). Selanjutnya diceritakan makna kias Korawa dan Pandhawa. Pandhawa berada disebelah kiri dikiaskan sebagai nafi. Korawa berada disebelah kanan, dikiaskan sebagai isbat. Mereka berebut musbat (Suluk Wujil: bait 99-100)

Tulisan pada Part selanjutnya bersumber dari  R.S. Subalidinata dan lain2
All Rights Reserved
Sign up to add Kisah Pandawa to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Perfect Wife. (ongoing) cover
Stars Behind the Darkness  cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
EMPEROR'S DOLL [END] cover
Terlanjur sayang cover
I'm Sorry cover
Transmigrasi Jadi Ayah cover
YOU AND ADDICTED [✓] cover
Kesayangan Bunda cover
After Graduation cover

Perfect Wife. (ongoing)

28 parts Ongoing

Wang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga. akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. maka, tanpa sepengetahuan dari pria itu, mereka mencarikan pasangan nikah untuknya. "aku tidak akan menikah." tegasnya menolak kehendak sang ayah. "baik. jika begitu, aku juga tidak ingin menjalani operasi." pria paruh baya itu mengancam dengan nyawanya. "aku akan menikah." meski enggan ia tidak ingin main-main dengan nyawa ayahnya.