Aku diam diam memperhatikannya. Memperhatikan setiap dia bertutur kata meskipun yang diajak berbicara bukan aku tetapi orang lain. Aku juga memperhatikan saat dia tertawa lepas meskipun dia tertawa bukan karena aku. Dan aku juga memperhatikan dia saat berjalan melewatiku. Memperhatikan gerak geriknya. Memperhatikan ekspresi ekspresinya. Tetapi aku selalu memperhatikannya dari jauh. Karena aku tak mampu mendekat. Seperti terdapat pagar kokoh yang membatasi antara aku dan dirinya. Jadi aku hanya berdiri di sini. Memperhatikannya dalam diam. Aku dan dia berbeda. Sekuat apapun aku berusaha aku tidak akan mampu mengapainya. Tapi siapa sangka takdir berkata lain. Aku dan dia dipertemukan karena suatu kebodohanku. Aku tidak tau mengapa aku berani mengatakan hal paling bodoh itu. Tetapi aku juga bersyukur karena tindakan bodohku itu. Tidak. Aku tidak membicarakan tentang cinta. Karena aku tidak mencintainya. Aku hanya mengaguminya. Ya. Aku hanyalah salah satu dari sekian banyak penggemarnya. Lebih tepatnya aku adalah penggemar rahasianya.All Rights Reserved
1 part