" bunda aku memang selalu memimpikan diriku untuk menikah, tapi tidak dengan cara seperti ini bu, aku mohon....sadarlah bunda..ini tidak baik...ini sama saja kau menjual diriku !!!" Zahra menangis terisak-isak suara gerungan tangisannya terdengar begitu menyayat hati. Kebahagiaan Zahra karena memperoleh beasiswa S2 di luar negri harus sirna karena paksaan dari bunda untuk menikahkan ia dengan seorang pria yang ternyata adalah seorang anak dari pemimpin perusahaan yang menjadi rival almarhum ayahnya. Semua bermula ketika Ibunya tanpa diketahui Zahra, terjerumus dalam sebuah permainan judi yang melibatkan kaum konglomerat yang saling bertaruh untuk menjatuhkan perusahaan saingannya. Dan sang bunda mengalami kekalahan dan harus kehilangan seluruh asetnya termasuk merelakan anaknya untuk dinikahkan dengan pria arogan dan kejam yang selama ini menjadi rivalnya.