"'Erika...'
Hmm? Aku terkesiap seraya melambatkan jalan-hampir berhenti, tapi atas alasan keselamatan aku mempercepat langkah kakiku yang mulai gemetar ketakutan ini. Sumpah, aku mendengarnya membisikkan namaku: Erika...
Apakah aku mengenalnya? Mendongaklah sedikit, Tuan Mafioso!"
- Cerita #1
"Laci itu baru separuh terhela, tapi aku sudah tahu sesuatu bersemayam di dalamnya. Rupanya benar. Dalam keremangan, sang revolver terlihat jemawa."
- Cerita #2
"Aku terjebak di tengah-tengah gang buntu. Di depanku tembok, di samping kiri-kananku tembok, di belakangku tembok-aku dikelilingi tembok! Aku terjebak di sini, dan tidak tahu mengapa! Tidak adakah celah sesempit apa pun yang bisa membawaku keluar?
'Kita semua terjebak di sini,' sebuah suara dari belakangku tiba-tiba saja menjawab. Di belakangku berdiri seorang pria: tinggi, berkepala botak, berpakaian serbahitam, tampangnya dingin seperti vampir. Ia muncul dari kegelapan."
- Cerita #3
Lancel Baratheon pemuda ceria yang ditakdirkan tidak sempurna.
Ia bisu dan lingkungan tidak mendukungnya.
Terbiasa diam hingga membuat Lancel melupakan apa itu bicara, bahkan saat ia sudah bisa mengeluarkan suara.
Bukan karena mendapatkan kembali suaranya tapi karena Lancel menjadi Avis Hamilton.