Story cover for Bab 2 by PenerbitanAnaasa
Bab 2
  • WpView
    Membaca 349
  • WpVote
    Suara 5
  • WpPart
    Bagian 1
  • WpView
    Membaca 349
  • WpVote
    Suara 5
  • WpPart
    Bagian 1
Bersambung, Awal publikasi Sep 04, 2015
Suasana di restoran mewah itu sungguh santai. Tenang dengan bunyi melodi yang terhasil dari gesekan biola yang dimainkan di suatu sudut penjuru restoran itu. Betul-betul sungguh mengasyikkan. Betul-betul mewujudkan suasana romantik. Mereka menjamu selera sambil berbalas-balas pandangan mata. Menjeling, melirik manja dan tersenyum mesra.
“Kenapa you pandang I macam tak pernah tengok I sebelum ni, Zaf?” Lily Serina menegur. Semenjak dari tadi dia mula perasan yang mata jejaka yang duduk berhadapan dengannya itu tak henti-henti melirik kepada dirinya.
“Tak ada apa-apa… You nampak anggun hari ni, Erin.” Lelaki itu menjawab sambil memuji.
Kembang hati Lily Serina mendengar pujian yang meluncur dari mulut jejaka kesayangannya itu.
“Jadi selama ni I tak anggunlah di mata you?” Dia menyoal manja.
“Tak juga, selama ni pun memang anggun tapi hari ini… hurm, betul-betul anggun.”
“Oh ya? Tapi…”
Krak! Kunyahannya terhenti serentak dengan kata-katanya yang mati. Dia seperti tergigitkan sesuatu benda
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

1 bab

Daftar untuk menambahkan Bab 2 ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
atau
#9nuril
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
Amor Eterno  oleh Sa_ra_da22_620Nakata
4 bab Lengkap
"Lo mau hubungan kita jadi kayak apa, Harlen?" Qila menghentakkan tangan pria itu, lalu menoleh cepat dengan sorot mata tajam. Suaranya bergetar-bukan karena takut, tapi karena menahan amarah yang sudah terlalu lama disimpan. "Aku... aku pengin hubungan kita jadi lebih serius," jawab Harlen pelan, nadanya seperti memohon. "Serius?" Qila tertawa miris. "Serius kayak gimana? Kayak lo yang tiba-tiba udah punya tunangan tanpa bilang apa-apa ke gue?" Harlen terdiam, tak sanggup membalas. "Atau lo mau gue jadi simpanan, gitu? Tapi sayangnya, Harlen, gue bukan cewek murahan kayak gitu," lanjut Qila sambil memutar bola matanya, malas sekali menatap wajah pria di hadapannya. "Bukan gitu maksud gue..." Harlen mencoba meraih tangan Qila lagi, tapi kali ini pun langsung ditepis. "Gue capek dengar omongan lo yang manis-manis tapi ujung-ujungnya nyakitin. Lo bilang pengin serius? Lo bilang pengin perkenalin gue ke orang tua lo? Please, Harlen. Udah telat." "Qila, tolong dengerin dulu..." "Cukup." Qila menarik napas dalam-dalam, menahan emosi yang hampir meledak. "Ini terakhir kalinya kita ketemu. Setelah ini, gak akan ada lagi 'kita'. Gak sengaja ketemu pun, gue harap itu gak akan pernah kejadian. Gue muak liat muka lo." Langkahnya cepat, pergi meninggalkan Harlen yang masih berdiri mematung di tempat. Tapi Harlen belum menyerah. "Qila! Tunggu, dengerin dulu!" Namun Qila tetap berjalan, masuk ke dalam taksi yang sudah menunggunya di pinggir jalan. "Jalan, Pak," ucapnya pada sopir. Taksi pun mulai melaju. Dari kaca belakang, bayangan Harlen terlihat masih mengejarnya, berteriak, memanggil namanya. "QILAAAA!" Tapi Qila tak menoleh. Tatapannya lurus ke depan, seolah tak ada apa pun di belakang yang layak dilihat kembali. Dalam hati, ia berbisik, Maaf, Harlen... tapi kali ini aku benar-benar udah gak sanggup.
Hope is a dream that is doesn't sleep oleh DionDendelion
13 bab Lengkap
Forth melepaskan pelukannya dan tertawa, menjauh dari beam dan duduk di tepi tempat tidur. "Maaf beam sudah ku katakan jangan pakai hati kepada ku. Kita tidak seharusnya seperti ini." " Maafkan aku P" "Kau menyukai komik yang aku belikan p?" "Tentu saja, Aku rasa bisa menyelesaikan membaca dalam 3 hari " jawab Forth yang muali serius membaca di atas tempat tidurnya. Beam menghela nafas dan ikut mengambil satu komik dari meja Untuk di bacanya. Forth menggeser sedikit tubuhnya memberi tempat untuk Beam. "Apa kau sudah mandi P..?" "Tentu saja sudah, saat kau berjalan kemari" jawab Forth tanpa menoleh ke arah beam yang bahkan tidak bisa berkonsentrasi dengan komik yg di bacanya. "Apa kau sudah mandi, beam?" "Aku dari kantor langsung kesini 😉" jawab beam santai "Jadi kau belum mandi 😨 sana pergi mandi !" Forth memukulkan bantal di sampingnya kepada beam. Dan beam merasa harus membalasnya. "Kurang ajar sekali kau." Ucap beam balas pukulan bantal dari Forth hingga perang bantal yang seharusnya tidak terjadi pun terjadi. "Aku tidak mau mandi 😤" Jawab beam kekeh. "Baiklah aku juga tidak akan menyentuhmu😛." "Siapa bilang kau boleh menyentuhku..?😗" Beam melotot tajam pada Forth, tapi bukannya takut Forth malah gemas dan langsung meraih leher beam berakting mencekiknya. Cerita ini dapat ambil dari judul cerita yang sama yang di buat sama kak Reni fajarwati.... & mungkin ceritanya ngga sama persis sama aslinya nyesuaiin latar nya😂😂
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 7
Who Are You? cover
Kahfi dan Yumna 2 cover
Amor Eterno  cover
Boyfriend  cover
Complete (END)  cover
Hope is a dream that is doesn't sleep cover
Entwined by fate || BXB cover

Who Are You?

17 bab Lengkap

"Sebenrnya apa sih mau lo?" Anggun hanya diam saat mata coklat itu menatapnya intens dan tajam "Simple,kasih satu alasan kenapa lo ngejauhin gw!" Si bola mata coklat tampak tertegun atas pertanyaan watados yang keluar dengan lancar dari bibir mungil anggun!! "Karna lo..."ucapnya menggantung sambil terus menatap tajam anggun "Adalah kelemahan terbesar gw,!!,puas" "Hah?"hanya kata itu yang dapat anggun katakan untuk sekarang ini.dia masih diam ditempatanya sambil menatap bingung punggung yang kini mulai menjuh darinya! "Apapun alasan lo,itu gak akan ngerubah apapun" "Dan Jangan salahin gw !!karna gak akan pernah ngebiarin lo hidup tenang sebelum gw tau semuanya,dan kalau emang nanti gw harus pergi dari lo,gw akan lakuin tanpa harus lo suruh lagi!"