"Miauww~" Aku senang jika dia mengelus badan ku. Dia pernah bilang jika bulu ku begitu lembut, seperti kucing ras yang biaya perawatannya cukup mahal. Dia tau kapan waktu bermain dengan ku, dia pernah bilang jika bermain dengan ku adalah hiburan tersendiri baginya. Aku melihatnya menangis, menangis begitu kencang tetapi dia menahan suaranya dengan bantal. Dia mulai beranjak dewasa, mulai menyukai lawan jenisnya. Mulai mengacuhkan ku, dan mulai penasaran apa itu cinta(?) Tapi.. Ini aneh.. Jantung ku berdebar ketika melihatnya tersenyum sendiri ketika sedang menatap sebuah persegi panjang yang bercahaya, entah itu apa.. Apakah..? Aku mulai menyukainya(?) Menyukai seorang gadis yang tak lain tak bukan adalah seorang manusia? Lalu apa yang harus kucing kampung dengan warna bulu keabu-abuan ini lakukan? Aku hanyalah kucing, yang akan selalu menjadi kucing.. Copyright © 2015 by nissayuliawatiAll Rights Reserved
1 part