Mungkin ia sudah pergi, tetapi butiran-butiran kenangannya masih tertinggal di pikiranku.
ia sekarang seperti butiran emas
meskipun ia sudah tak ada lagi,
ia masih selalu diingat, semua orang tak pernah lupa akan senyumannya itu,
kilauan senyumannya masih terpampang jelas, Pelukannya masih terasa hangat di badanku, kecupannya masih sangat terasa lembut di bibirku.
sampai saat ini aku masih mengingatnya, bagaimana ia menenangkan aku di pelukannya saat mereka telah tiada.
Bagaimana aku bisa melupakanmu?
dengan cara apalagi kamu hilang dari ingatan aku?
kamu terus seperti objek di dalam otakku.
tidak bisa lepas dari wajah-wajah konyolmu itu.
mau kamu seperti apapun, kamu tetap menduduki tahta paling tinggi di hatiku.
coppyright by Gingerla
Gery adalah mahasiswa abadi yang memiliki kepribadian bar-bar dan kesabaran yang setipis tisu dibelah tujuh terus dicemplungin ke air. Ya, dia itu anaknya suka bener marah-marah.
Tetapi, malam itu dia pulang dari berkumpul bersama teman-temannya. Jam menunjukkan pukul satu dini. Nasib sial, dia bertemu dengan begal dan berakhir metong karena tertabrak mobil.
Namun, saat membuka mata dia malah menempati raga orang yang bernama Gery juga. Bedanya Gery yang ia tempati adalah duda tampan beranak dua. Mana anaknya udah SMA lagi.
"Gila kali. Gua aja belum ngerasain ewitah, malah udah punya anak. Kocak geming."